KALIBRASI TERMOMETER DAN
PENENTUAN TITIK LELEH
NAMA : MELISA
OKTAPIANI
NIM :
A1C117043
DOSEN
PENGAMPU : Dr. Drs. Syamsurizal
M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
I.
JUDUL
Kalibrasi Termometer Dan Penentuan Titik
Leleh
II.
HARI/TANGGAL
Sabtu,
28 Februari 2019
III.
TUJUAN
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
dapat terampil dalam melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk
penentuan titik leleh suatu senyawa murni
2. Untuk
dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa lain yang tidak
murni
3. Untuk
dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan
sebagai sampel.
IV.
LANDASAN TEORI
Kalibrasi adalah suatu cara untuk
mencocokkan harga-harga yang tercantum pada skala alat ukur dengan harga-harga
yang standar. Kalibrasi alat harus dilakukan secara berkala setiap ingin
menggunaakan alat tersebut untuk menghindari kesalahan dari alat yang digunakan
karena adanya keausan pada alat yang akan digunakan(Kamajaya,2007)
Menurut mukarimah(2013) kalibrasi dipengaruhi oleh berapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut :
Menurut mukarimah(2013) kalibrasi dipengaruhi oleh berapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Prosedur
Kalibrasi harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang tepat agar diperoleh hasil yang akurat.
b) Kalibrator
Kalibrator harus setingkat lebih
baik dari alat yang akan dikalibrasi sehingga dapat dibedakan mana alat yang sudah di kalibrasi dan mana yang belum di kalibrasi.
c) Tenaga pengkalibrasi
Tenaga pengkalibrasi harus memiliki keahlian dan ketrampilan
yang dimiliki untuk menghindari kesalahan prosedur dalam melakukan kalibrasi.
d) Periode kalibrasi
Periode kalibrasi merupakan
selisih waktu antara satu kalibrasi dengan kalibrasi lainya.
Titik leleh senyawa murni adalah suhu dimana fasa padat dan fasa cair suatu senyawa berada dalam kesetimbangan pada tekanan 1 atm. Dalam pelelehan diperlukan kalor untuk melakukan pemecahan kisi kristal hingga semuanya berubah bentuk menjadi cair. Proses pelelehan ini memerlukan waktu dan sedikit perubahan suhu. Semakin murni suatu senyawa maka trayek suhu lelehnya makin sempit. Zat asing dalam suatu kisi akan mengggangu struktur kristal dan akan di peroleh ikatan-ikatan di dalamnya. Sehingga titik leleh senyawa (tidak murni) ini akan lebih rendah dari senyawa murninya dan trayek lelehnya semakin lebar(Penuntun Kimia Organik. 2016).
Titik leleh suatu zat padat menjelaskan keadaan dimana pada suhu tertentu zat tersebut akan berubah fasa dari keadaan padat menjadi gas. Terdapat perbedaan suhu zat saat mulai meleleh sampai dengan meleleh yang menggambarkan tingkat kemurnian zat tersebut. Semakin kecil selisih suhunya menandakan kemurnian zat tersebut tinggi dan begitu pula sebaliknya. (Syamsurizal,2019).
Titik leleh dari gas mulia ditentukan oleh besarnya nomor atom. Semakin besar nomor atom maka titik lelehnya akan semakin tinggi. Hal ini menunjukkan ikatan Van der Waals yang sangat lemah. lemahnya ikatan Van der Waals akan menyebabkan gas-gas menguap pada suhu yang rendah. Dalam keadaan setimbang dimana tekanan luar sama dengan satu atm. Idealnya titik leleh ini berada dalam 1 titik, namun kenyataannya berada dalam rentang tertentu, biasanya antara 0,3 - 0,5 derajat (Raharjo. 2010)
V.
ALAT DAN BAHAN
4.1 Alat
1. Labu
Erlenmeyer
2. Termometer
3. Bunsen
4. Pipa
Gelas Kapiler
4.2 Bahan
1. Naftalen
2. Glukosa
3. Alpha-naftol
4. Asam
benzoat
5. Maltosa
6. Air
suling
7. Es
VI.
PROSEDUR KERJA
5.1 Kalibrasi
Termomoter
1. Dibuat
campuran bubuk es dan air dalam labu erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian
volumenya terisi
2. Dimasukkan
termometer hingga ujungnya menyentuh capuran es dan air
3. Disumbat
mulut labu erlenmeyer dengan gabus, sehingga cairan terisolasi dari udara luar.
4. Dicatat
batas bawah skala termometer tersebut
5. Diangakat
termometer dan diulangi lagi prosedur 1-3
6. Dirancang
kembali alat dengan mengisi 2/5 bagian erlenmeyer dengan aquades
7. Dimasukkan
termometer hingga tepat 1 cm di atas permukaan air, di suumbat dan diusahakan
termometer berada pada posisi tegak/vertikal.
8. Dilakukan
pemanasan dan dicatat suhu saat air mulai mendidih dan sug=hu tidak naik-naik
lagi
9. Diulang
prosedur c-g sekali lagi.
5.2 Penentuan
Titik Leleh
1. Diambil
pipa gelas kapiler, lau dibakar ujungnya sehingga tertutup
2. Dimasukkan
sampel zat murni dan campuran dari ujung lainnya. Lalu padatkan dengan bantuan
stick yang berlubang tengahnya. Tinggi sapel dalam pipa kapiler tidak lebih
dari 2 mm
3. Diikatkan
termometer pada pipa kapiler yang telah berisi sampel dengan menggunakan benang
4. Dimasukkan
alat tersebut kedala erlenmeyer yang telah diisi air atau minyak (tergantung
tinggi TL zat tersebut) dengan mengisi 2/3 erlenmeyer dan disumbat dengan gabus
pada mulut erlenmeyer
5. Dipanaskan
paerangkat alat ini secara perlahan dan dicatat suhu saat tepat zat meleleh
hingga semua meleleh
6. Dilakuka
prosedur a-e sebanyak dua kali untuk setiap spel yang diberikan.
7. Ditentukan
titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:1, 1:3, 3:1.
8. Digambarkan
titik autentik yang diperoleh
5.3 Demonstrasi
Titik Leleh dengan MPA (Mealting Point
Apparatus)
1. Ditempatkan
sampel setebal 2 lebih kurang 2 mm dalam pipa gelas kapiler
2. Ditempatkan
pipa kapiler bagian atas alat. Terdapat tiga lubang yang diameternya 3 mm,
lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan dua lubang lain diisi
dengan pipa kapiler kosong
3. Dihubungkan
alat dengan tombol listrik dan dihidupkan
4. Diatur
variabel suhu dengan tombol agar naik secara konstan dengan kecepatan tertentu
5. Dilakukan
pengamatan dari lubang kecil di sisi depan alat ini
Untuk lebih memahami tentang penentuan titik leleh, simak vidio dibawah ini!
Penentuan Titik Leleh Dengan Menggunakan Alat Melting Point
Pertanyaan :
1. Mengapa sampel dalam pipa kapiler harus benar-benar padat jika ingin menguji dengan alat melting point?
2. Bagaimana cara mempercepat proses pelelehan senyawa dengan menggunakan alat melting point?
3. Apa tujuan dari mengatur kenaikan suhu secara perlahan pada alat melting point?
Untuk lebih memahami tentang penentuan titik leleh, simak vidio dibawah ini!
Penentuan Titik Leleh Dengan Menggunakan Alat Melting Point
Pertanyaan :
1. Mengapa sampel dalam pipa kapiler harus benar-benar padat jika ingin menguji dengan alat melting point?
2. Bagaimana cara mempercepat proses pelelehan senyawa dengan menggunakan alat melting point?
3. Apa tujuan dari mengatur kenaikan suhu secara perlahan pada alat melting point?
saya, Erwin Pasaribu, NIM A1C117003, akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1.
BalasHapuspipa kapiler harus benar-benar padat agar tidak terdapat ruang kosong atau rongga yang berisi udara. jika pipa tidak padat maka akan mempengaruhi hasil uji dengan alat melting point dan pengukuran menjadi tidak akurat. semoga membantu !!!
Saya sri lestari(A1C117041) ingin mencoba menjawab pertanyaan no 3 tujuan mengatur kenaikan suhu secara perlahan adalah untuk mendapatkan titik leleh yang tepat sesuai dengan yang diinginkan
BalasHapusSaya akan membantu menjawab pertanyaan no 2.
BalasHapusUntuk mempercepat proses pelelehan pada suatu zat maka kita dapat langsung menaikkan suhunya 10 derajat dibawah titik leleh dari senyawa tersebut.Misalnya nih,titik leleh dari senyawa x adalah 97 derajat,maka kita langsung set aja suhu pada 87 derajat.Sekian..terimakasih..(Nim 083)
Air Jordan 5'4" Black | Air Jordan 5'4" Black | Air Jordan 5'4" | Air Jordan 5'4"
BalasHapusThis review is done from the air jordan 18 retro yellow to you inside look air jordan 18 retro red suede to you at 룰렛 전략 the new air Jordan 5'4 and Air Jordan 5'4 Black. It's a standard size, two piece black leather bestest air jordan 18 retro yellow travel case with two bestest air jordan 18 retro red suede