- just are enough just be you are -

Jumat, 29 Maret 2019

Jurnal Percobaan Kimia Organik 1 | Reaksi-Reaksi Alkohol dan Fenol

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL





NAMA:
MELISA OKTAPIANI
(A1C117043)

NAMA DOSEN:
Dr. Drs. Syamsurizal M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019


I. JUDUL                      : Reaksi-Reaksi Alkohol dan Fenol
II. Hari/Tanggal         : Sabtu/ 30 Maret 2019
III. Tujuan                  : Adapun Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1)  Untuk Mengetahui Sifat-Sifat antara Alkohol dan Fenol
2)  Untuk Dapat Membedakana antara Alkohol dan Fenol
3)  Untuk Mengatahui Jenis-Jenis reaksi dan perekasi yang digunakan untuk membedakan antara senyawa-senyawa alkohol dan fenol

IV. Landasan Teori
Alkohol merupakan suatu senyawa yang memiliki sifat yang hampir mirip dengan air, karena alkohol juga dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul-melekulnya, sama seperti air yang juga dapat mebentuk ikatan hidrogen antar molekul-molekulnya. Adanya ikatan hidrogen yang menyebakan titik didih alkohol mejadi lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter yang memiliki bobot massa yang sama. Alkohol yang bebobot rendah larut dalam air, kelarutan alkohol dalam air disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara alkohol dan air(Sahidin, 2011).
Alkohol diklasifikasikan menjadi 3 yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Pengklasifikasian ini didasarkan pada gugus OH terikat pada  atom karbon nomor satu, dua atau tiga. Alkohol memiliki kecepatan reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu reagent tertentu. Hasil reaksi dari alkohol bergantung pada jenis alkohol yang direaksikan. Oleh karena hasil dari setiap reaksi alkohol berbeda-beda maka  pengujian  ini akan sangat berguna dalam menentukan struktur suatu alkohol yang belum dikenal. Jadi, hanya dengan mereaksikan suatu alkohol yang tidak diketahui dengan senyawa lain maka kita dapat mengetahui alkohol yang direaksikan itu jenis alkohol primer, sekunder ataupun tersier(Tim Penuntuk Kimia Organik, 2016).
Fenol didefinisikan sebagai asam yang lebih kuat dibandingkan dengan alkohol atau air. Fenol dengan pKa = 10 memiliki kekuatan asam kira-kira ditengah antara etanol dan asam asetat. Ion fenoksida merupakan basa yang lebih lemah dibandingkan 0H. oleh karena itu, fenoksida dapat diolah dengan suatu fenol dan NaOH dalam air. Reaktifitas ini sangat berbeda dengan reaktifitas alkohol. Fenol bersifat lebih asam dibandingkan dengan alkohol karena anion yang dihasilkan oleh resonansi dengan muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik(Fessenden,1986).
Fenol mempunyai gugus seperti alkohol akan tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu mempunyai sifat asam. Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam seperti alkohol tetapi juga dengan basa menjadi fenolat. Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat. Mudah dioksidasi oleh O2 di udara dan memberikan zat-zat warna, mereduksi larutan fehling dan Ag-beramoniak. Memberikan reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3. Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis.(Riawan, 1990). 
Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium dan industri, alkohol digunakan sebagai pelaut dan reagensia(suminar,1990)
Alkohol dan fenol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Alkohol dapat bereaksi menjadi berbagai turunan seperti alkil halida melalui reaksi substitusi oleh senyawa-senyawa halogen. Kemudian juga dapat dioksidasi menjadi turunan aldehid, keton, eter, ester dan asam karboksilat bahkan juga bereaksi dengan logam-logam alkali membentuk garam alkoksida. Selain itu alkohol juga dapat mengalami dehidrasi membentuk senyawa tidak jenuh. (Syamsurizal,2019).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
1)     Tabung Reaksi
2)     Sudip
3)     Pipet Tetes
4)     Gelas Ukur
5)     Timbangan
6)     Gelas Kimia
5.2 Bahan
1)     Etanol                                                             13) 1-Propanol
2)     2-Propanol                                                    14) n-Butil Alkohol
3)     Sek-Butil Alkohol                                        15) ter-Butil Alkohol
4)     Sikloheksanol                                               16) Etilen Glikol
5)     Fenol                                                               17) Resorsional
6)     Kolesterol                                                      18) O-Kresol
7)     2-Naftol                                                          19) Larutan NaOH 10%
8)     Indikator PP                                                 20) Reagent Lucas
9)     Aseton                                                            21) Reagent Bordwell-Willman
10)Asam Sulfat Pekat                                        22) Lar. Brom dalam Air
11)Asam Sulfat Glasial                                      23) Trifenil Karbiol
12)Larutan FeCl3 10%

VI. Prosedur Kerja
6.1 Kelarutan
1)     Dimasukkan ½ ml atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing senyawa berikut : etanol, n-butil alkohol, ter-butil alkohol, sikloheksanol, etilen glokol dan fenol kedalam tabung reaksi berlainan.
2)     Pada saat penambahan fenol dilakukan dengan hati-hati. Usahakan agar fenol tidak mengenai kulit karena akan terbakar, apabila hal itu terjadi segeralah mencuci bagian yang terkena fenol dengan air.
3)     Ditambahkan 2 ml kedalam tiap tabung, diaduk, dan diamati kemudian dicatat hasil pengamatan.
6.2 Reaksi dengan Alkali
1)     Dimasukkan ½ ml atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing senyawa berikut : n-butil alkohol, sikloheksanol, fenol, dan 2-naftol kedalam tabung reaksi yang berlainan.
2)     Ditambahakan 5 ml larutan NaOH 10% kedalam setiap tabung reaksi.
3)     Dikocok tabung reaksi, lalu diamati perubahan yang terjadi serta dicatat hasilnya.

6.3 Reaksi dengan Natrium
1)     Ditempatkan 2 ml dari masing-masing senyawa berikut 1-propanol, 2-propanol, dan o-kresnol kedalam tabung reaksi kering yang berlainan. (bila o-kresnol berbentuk kristal dipanaskan sedikit agar melebur)
2)     Ditambahkan sepotong kecil logam natrium kedalam larutan yang ada didalam tabung reaksi, dan dicatat hasilnya.
3)     Ditambahkan kedalam larutan yang diperoleh beberapa tetes indikator phenolftalein dan dicatat hasilnya. 
4)     Ditambahkan etanol secukupnya untuk menghilangkan emua natrium yang belum bereaksi, kemudian dibuang.
Note : Jangan buang isi tabung-tabung reaksi yang berisi natrium yang belum bereaksi kedalam bak air karena natrium akan bereaksi eksplosif dengan air.
6.4 Pangujian Lucas
1)     Dimasukkan 2 ml reagent lucas kedalam empat tabung reaksi.
2)     Ditambahkan kira-kira 5 tetes alkohol yang akan diuji, lalu dikocok dan dicatat waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh atau memisah menjadi dua lapisan.
3)     Diujilah dengan 1-butanol, 2-butanol, sikloheksanol, ter-butil alkohol dan dicatat hasilnya.
Note : reagent lucas dibuat dengan cara melarutkan 340 gr ZnCl2 kering kedalam 230 ml HCL pekat yang dingin, sambil didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 ml reagent.

6.5 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
1)     Dimasukkan 1 ml aseton kedalam 5 tabung reaksi yang berbeda.
2)     Ditambahkan kedalam asing-maisng tabung satu tetes cairan alkohol atau 10 mg kristal alkohol yang hendak diuji dan digoncangkan hingga larutan menjadi jernih.
3)     Ditambahkan satu tetes reagent Bordwell-Wellman sabil digoncang.
4)     Diujilah alkohol berikut : 2-butanol, ter-butil alkohol, kolesterol dan trifenil karbinol.
Note : reagen Bordwell-Wellman dibuat dengan cara melarutkan 25 gr anhidrat kromatid dalam 25 ml asam sulfat pekat dan dengan hati-hati diencerkan dengan 75 ml air suling.

6.6 Reaksi Fenol dengan Brom
1)     Dimasukkan 0,1 gr larutan fenol
2)     Ditambhakan 3 ml air
3)     Ditambahkan brom sambil digoncang sampai warna kuning tidak berubah lagi. Diamati hasilnya.

6.7 Reaksi Fenol dengan Besi (III) klorida
1)     Dimasukkan satu atau dua kristal senyawa yang akan diuji kedalam tabung reaksi yang berbeda, lalu dilarutkan dengan 5 ml air.
2)     Ditambahkan 1-2 tetes besi(III)klorida, lalu diaduk dan diamati hsilnya.
3)     Diujilah fenol, resorsinol dan 2-propanol kemudain dicatat hasilnya.


VIDIO
PERTANYAAN
1.      Bagaimanakah reaksi yang terjadi ketika alkohol direaksikan dengan logam Na?
2.      Bagaimanakah kelarutan antara alkohol dan fenol dalam air?
3.      Apa tujuan dilakukan uji lucas pada alkohol?

Share:

3 komentar:

  1. Saya Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061) menjawab nomer 3 yaitu
    Uji lucas digunakan untuk memebedakan alkohol – alkohol primer, sekunder, dan tersieryang dapat larut dalam air

    BalasHapus
  2. Saya Seprida Anjelina (A1C117051) ingin mencoba menjawab nomor 2. Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika ukuran gugus alkil bertambah besar , kelarutannya dalam air akan berkurang. Jika gugus non polar seperti gugus alkil) terikat pada cincin aromatik, kelarutan fenol dalam air akan berkurang.

    BalasHapus
  3. Novela melinda (007) untuk pertanyaan nomor 1. Menurut saya alkohol seperti etanol akan bereaksi stabil dengan logam natrium menghasilkan gelembung-gelembung gas hidrogen dan membentuk larutan natrium etoksida yang tidak berwarna, CH3CH2ONa. sedangkan pada vidio memperlihatkan reaksi yang eksplosif dimana timbul api melalui reaksi. reaksi yang menimbulkan panas ialah reaksi antara logam natrium dan air

    BalasHapus

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Visitors

Cari Blog Ini

Translate

Pengikut