Laporan Praktikum 1.2
Pengukuran
Nama Kelompok :
Kelompok 7
Nama Anggota Kelompok : 1. Dhia Qatrunnada
Nama Anggota Kelompok : 1. Dhia Qatrunnada
(No.Abs) 2. Melisa
Oktapiani
3. Puan Maharani
4.
Zefanya Reinhard
Kelas :
X MIA 1
Tanggal Kegiatan :
02
September 2014
Kometisi Dasar :
1.1 Mengukur besaran–besaran fisika (
massa, panjang, waktu )
Indikator :
Mengukur panjang dengan mempertimbangkan
ketepatan dan ketelitian
Materi Pokok :
Pengukuran
Pengalaman Belajar :
Melakukan pengukuran besaran pokok dengan
alat ukur yang benar.
Tujuan :
mengukur besaran panjang dengan berbagai
alat ukur panjang.
A.Landasan Teori
Untuk mengukur panjang benda,
terdapat barmacam-macam alat ukur, seperti mistar, jangka sorong, atau
micrometer skrup. Pemilihan alat ukur yang digunakan disesuaikan dengan ukuran
dan sifat benda yang akan diukur
Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yaiyu rahang tetap
dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama dalam satuan cm dan
mm. pada rahang geser terdapat skala nonius. Selisih lebar skala nonius dengan
skala utama adalah 0,1 mm. satu skala pada skala utama berukuran 1 mm,
sedangkan skala pada sskala nonius 0,9 mm
Pada Micrometer skrup pengukuran dilakukan dengan mengamati
posisi skala utama dan posisi garis skala putar yang berimpit dengan garis
skala utama.
B.Alat dan Bahan
1.
Jangka Sorong 5. Kelereng
2.
Mikrometer Sekrub 6.
Kawat Tembaga
3.
Penggaris/Mistar 7. Kertas
4.
Balok (batang) kayu
atau papan
C.Langkah Kerja
1.
Identifikasikanlah
peralatan yang diperlukan dalam percobaan berikut ini.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Nama
alat :
Jangka Sorong
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk mengukur panjang benda dengan ketelitian 0,1 mm.
|
|
2.
|
Nama
alat :
Mikrometer
Sekrup
Ketelitian/kegunaan :
Untuk
mengukur keteban benda-benda yang sangat kecil/tipis sampai ketelitian 0,01
mm.
|
|
3.
|
Nama alat :
Mistar
Ketelitian/Kegunaan :
Untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda dengan
ketelitian 1 mm.
|
2.
Mengukur panjang balok (batang) kayu
a.
Ukurlah panjang sebuah balok (batang) kayu dengan mistar
sentimeter.
b.
Lakukanlah pengukuran dengan posisi mata masing-masing
seperti terlihat pada gambar berikut.
c.
Ukurlah oleh dua orang berbeda, masing-masing dengan posisi
mata dalam pengamatan seperti gambar di atas.
d.
Dari keenam data tersebut, hitunglah rata-ratanya.
e.
Gantilah mistar sentimeter dengan mistar millimeter.
Lakukan langkah a sampai d untuk batang kayu yang sama.
3.
Mengukur diameter kelereng
a.
Ukurlah diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong.
b.
Lakukan pengukuran oleh 4 orang berbeda.
c.
Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah
dilakukan.
d.
Lakukanlah langkah a sampai c dengan menggunakan mikrometer
sekrup.
4.
Mengukur tebal kertas
a.
Ukurlah tebal kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup.
b.
Lakukan pengukuran oleh
4 orang berbeda.
c.
Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah
dilakukan.
d.
Lakukan langkah a sampai c dengan menggunakan jangka
sorong.
D.Data Hasil Percobaan
1.
Hasil pengukuran panjang balok (batang) kayu
Pengukuran
ke …
|
Dengan
Mistar Sentimeter
|
Dengan Mistar
Milimeter
|
1
|
14.5 cm
|
145 mm
|
2
|
14.7 cm
|
147 mm
|
3
|
14.6 cm
|
146 mm
|
4
|
14.7 cm
|
147 mm
|
5
|
14.6 cm
|
146 mm
|
6
|
14.6 cm
|
146 mm
|
Rata-rata
|
17.54 cm
|
175.4 mm
|
2.
Hasil pengukuran diameter kelereng
Pengukuran
ke …
|
Dengan
Jangka Sorong
|
Dengan Mikrometer
Sekrup
|
1
|
61.40 mm
|
17.28 mm
|
2
|
61.35 mm
|
17.32 mm
|
3
|
61.30 mm
|
17.29 mm
|
4
|
61.32 mm
|
17.28 mm
|
Rata-rata
|
61.3425 mm
|
17.2925
mm
|
3.
Hasil pengukuran tebal kertas
Pengukuran
ke …
|
Dengan
Jangka Sorong
|
Dengan Mikrometer
Sekrup
|
1
|
0.4
|
1.35
|
2
|
0.5
|
1.35
|
3
|
0.4
|
1.36
|
4
|
0.4
|
1.35
|
Rata-rata
|
0.425 mm
|
1.3525 mm
|
4.
Hasil pengukuran kawat tembaga
Pengukuran
ke …
|
Dengan
Jangka Sorong
|
Dengan Mikrometer
Sekrup
|
1
|
0.2 mm
|
1.45 mm
|
2
|
0.2 mm
|
1.44 mm
|
3
|
0.3 mm
|
1.45 mm
|
4
|
0.1 mm
|
1.45 mm
|
Rata-rata
|
0.2 mm
|
1.4475
|
E.Analisis Data
Dari hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur manakah yang lebih teliti
pengukurannya? Berikan alasannya
Jawab : Mistar Sentimeter, karna untuk
memudahkan kita mengukur panjang kayu tentunya kita membutuhkan satuan yang
lebih besar dari milimeter yaitu dalam satuan sentimeter.
Pada gambar 1.1, posisi mata yang paling teliti melakukan pengukuran? Berikan alasannya
Pada gambar 1.1, posisi mata yang paling teliti melakukan pengukuran? Berikan alasannya
Jawab : posisi mata pada nomor 2 ( tegak
lurus). Karna jika sikap mata kita condong/miring (seperti pada nomor 1 dan 3)
terhadap skala atau jarum penunjuk akan menimbulkan kesalahan pembacaan.
Dari hasil pengukuran diameter kelereng, alat ukur manakah
yang lebih teliti pengukurannya? Berikan alasannya
Jawab : Jangka Sorong, Karna hasil
pengukurannya lebih tepat dari pada mikrometer sekrup.
Andaikan Anda diminta untuk mengukur diameter rambut,
sementara alat ukur yang tersedia adalah mistar, jangka sorong, dan micrometer
sekrup. Alat ukur manakah yang akan anda gunakan? Mengapa demikian?
Jawab :
mikrometer sekrup. Karena alat ukur tersebut
dapat digunakan untuk mengukur benda-benda yang sangat kecil dan tipis dengan
ketelitian mencapai 0,01 mm.
F.Kesimpulan
1. Melakukan pengukuran
secara berulang atau lebih dari satu kali bertujuan untuk?
Jawab : untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat dan akurat.
Jawab : untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat dan akurat.
2. Melakukan pengukuran
harus menggunakan alat ukur yang tepat supaya hasil pengukurannya lebih ?
Jawab : akurat dan tidak menimbulkan kesalahan dalam pengukuran.
Jawab : akurat dan tidak menimbulkan kesalahan dalam pengukuran.
3. Ketelitian pengukuran
bisa terlihat dari skala ukur yang di gunakan. Semakin kecil sataun yang
digunakan maka ketelitiannya?
Jawab : semakin akurat dalam melakukan suatu pengukuran.
Jawab : semakin akurat dalam melakukan suatu pengukuran.
Pengukuran panjang
harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan di
lingkungan sekitar Anda, pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian,
pekerja bangunan, pengukur tanah, atau pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi
menggunakan alat ukur berbeda. Namaun, pada hakikatnya mereka semua melakukan
pengukuran panjang. Masing-masing
pekerjaan memebutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang
digunakan berbeda pula.
0 komentar:
Posting Komentar