- just are enough just be you are -

Selasa, 17 November 2015

Contoh laporan praktikum fisika tentang pengukuran



Laporan Praktikum 1.2                   
   

Pengukuran
 



Nama Kelompok                   : Kelompok  7
Nama Anggota Kelompok   : 1. Dhia Qatrunnada
(No.Abs)                                  2. Melisa Oktapiani
             3. Puan Maharani
            4. Zefanya Reinhard

Kelas                                      : X MIA 1
Tanggal Kegiatan                : 02 September 2014





Kometisi Dasar               : 1.1 Mengukur besaran–besaran fisika ( massa, panjang, waktu )
Indikator                           : Mengukur panjang dengan mempertimbangkan ketepatan dan ketelitian
Materi Pokok                  : Pengukuran
Pengalaman Belajar      : Melakukan pengukuran besaran pokok dengan alat ukur yang benar.
Tujuan                                : mengukur besaran panjang dengan berbagai alat ukur panjang.

A.Landasan Teori
Untuk mengukur panjang benda, terdapat barmacam-macam alat ukur, seperti mistar, jangka sorong, atau micrometer skrup. Pemilihan alat ukur yang digunakan disesuaikan dengan ukuran dan sifat benda yang akan diukur
Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yaiyu rahang tetap dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama dalam satuan cm dan mm. pada rahang geser terdapat skala nonius. Selisih lebar skala nonius dengan skala utama adalah 0,1 mm. satu skala pada skala utama berukuran 1 mm, sedangkan skala pada sskala nonius 0,9 mm
Pada Micrometer skrup pengukuran dilakukan dengan mengamati posisi skala utama dan posisi garis skala putar yang berimpit dengan garis skala utama.


B.Alat dan Bahan
1.     Jangka Sorong                                      5.    Kelereng
2.    Mikrometer  Sekrub                             6.    Kawat Tembaga
3.    Penggaris/Mistar                                  7.    Kertas
4.     Balok (batang) kayu atau papan


C.Langkah Kerja
1.     Identifikasikanlah peralatan yang diperlukan dalam percobaan berikut ini.
No
Gambar
Keterangan
1.
Nama alat                   :
 Jangka Sorong

Ketelitian/Kegunaan :
Untuk mengukur panjang benda dengan ketelitian 0,1 mm.
2.
Nama alat                   :
Mikrometer Sekrup

Ketelitian/kegunaan  :
Untuk mengukur keteban benda-benda yang sangat kecil/tipis sampai ketelitian 0,01 mm.
 3.
Nama alat                   :
Mistar

Ketelitian/Kegunaan :
Untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda dengan ketelitian  1 mm.

2.    Mengukur panjang  balok (batang) kayu
a.    Ukurlah panjang sebuah balok (batang) kayu dengan mistar sentimeter.
b.    Lakukanlah pengukuran dengan posisi mata masing-masing seperti terlihat pada gambar berikut.


c.    Ukurlah oleh dua orang berbeda, masing-masing dengan posisi mata dalam pengamatan seperti gambar di atas.
d.    Dari keenam data tersebut, hitunglah rata-ratanya.
e.    Gantilah mistar sentimeter dengan mistar millimeter. Lakukan langkah a sampai d untuk batang kayu yang sama.

3.    Mengukur diameter kelereng
a.    Ukurlah diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong.
b.    Lakukan pengukuran oleh 4 orang berbeda.
c.    Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah dilakukan.
d.    Lakukanlah langkah a sampai c dengan menggunakan mikrometer sekrup.

4.    Mengukur tebal kertas
a.    Ukurlah tebal kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup.
b.    Lakukan pengukuran oleh  4 orang berbeda.
c.    Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah dilakukan.
d.    Lakukan langkah a sampai c dengan menggunakan jangka sorong.

D.Data Hasil Percobaan

1.     Hasil pengukuran panjang balok (batang) kayu
Pengukuran ke …
Dengan Mistar Sentimeter
Dengan Mistar Milimeter
1
14.5 cm
145 mm
2
14.7 cm
147 mm
3
14.6 cm
146 mm
4
14.7 cm
147 mm
5
14.6 cm
146 mm
6
14.6 cm
146 mm
Rata-rata
17.54 cm
175.4 mm

2.    Hasil pengukuran diameter kelereng
Pengukuran ke …
Dengan Jangka Sorong
Dengan Mikrometer Sekrup
1
61.40 mm
17.28 mm
2
61.35 mm
17.32 mm
3
61.30 mm
17.29 mm
4
61.32 mm
17.28 mm
Rata-rata
61.3425 mm
17.2925            mm

3.    Hasil pengukuran tebal kertas
Pengukuran ke …
Dengan Jangka Sorong
Dengan Mikrometer Sekrup
1
0.4
1.35
2
0.5
1.35
3
0.4
1.36
4
0.4
1.35
Rata-rata
0.425 mm
1.3525 mm

4.    Hasil pengukuran kawat tembaga
Pengukuran ke …
Dengan Jangka Sorong
Dengan Mikrometer Sekrup
1
0.2 mm
1.45 mm
2
0.2 mm
1.44 mm
3
0.3 mm
1.45 mm
4
0.1 mm
1.45 mm
Rata-rata
0.2 mm
1.4475 

E.Analisis Data
Dari hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur manakah yang lebih teliti pengukurannya? Berikan alasannya
Jawab       : Mistar Sentimeter, karna untuk memudahkan kita mengukur panjang kayu tentunya kita membutuhkan satuan yang lebih besar dari milimeter yaitu dalam satuan sentimeter.

Pada gambar 1.1, posisi mata yang paling teliti melakukan pengukuran? Berikan alasannya
Jawab       : posisi mata pada nomor 2 ( tegak lurus). Karna jika sikap mata kita condong/miring (seperti pada nomor 1 dan 3) terhadap skala atau jarum penunjuk akan menimbulkan kesalahan pembacaan.

Dari hasil pengukuran diameter kelereng, alat ukur manakah yang lebih teliti pengukurannya? Berikan alasannya
Jawab       : Jangka Sorong, Karna hasil pengukurannya lebih tepat dari pada mikrometer sekrup.

Andaikan Anda diminta untuk mengukur diameter rambut, sementara alat ukur yang tersedia adalah mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup. Alat ukur manakah yang akan anda gunakan? Mengapa demikian?
Jawab       :  mikrometer  sekrup. Karena alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur benda-benda yang sangat kecil dan tipis dengan ketelitian mencapai 0,01 mm.

F.Kesimpulan
1.     Melakukan pengukuran secara berulang atau lebih dari satu kali bertujuan untuk?
Jawab   : untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat dan akurat.

2.    Melakukan pengukuran harus menggunakan alat ukur yang tepat supaya hasil pengukurannya lebih ?
Jawab   : akurat dan tidak menimbulkan kesalahan dalam pengukuran.

3.    Ketelitian pengukuran bisa terlihat dari skala ukur yang di gunakan. Semakin kecil sataun yang digunakan maka ketelitiannya?
Jawab   : semakin akurat dalam melakukan suatu pengukuran.

G.Tindak  lanjut dan Aplikasi dalam kehidupan
Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan di lingkungan sekitar Anda, pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian, pekerja bangunan, pengukur tanah, atau pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi menggunakan alat ukur berbeda. Namaun, pada hakikatnya mereka semua melakukan pengukuran panjang. Masing-masing  pekerjaan memebutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang digunakan berbeda pula.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Visitors

Cari Blog Ini

Translate

Pengikut