- just are enough just be you are -

Jumat, 08 Maret 2019

Jurnal Praktikum Kimia Organik 1 - Pemurnian Zat Padat




PEMURNIAN ZAT PADAT





NAMA                                    : MELISA OKTAPIANI

NIM                                        : A1C117043

DOSEN PENGAMPU           : Dr. Drs. Syamsurizal M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019

I.         JUDUL
Pemurnian Zat Padat

II.      HARI/TANGGAL
Sabtu, 9 Maret 2019

III.   TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk dapat memahami dan terampil dalam melakukan kristalisasi dengan baik
2.    Untuk dapat memahami dan terampil dalam memilih pelarut sesuai untuk rekristalisasi
3.    Untuk dapat memahami dan terampil dalam menjernihkan dan menghilangkan warna larutan
4.    Untuk dapat memahami dan terapil dalam melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel.

IV.   LANDASAN TEORI
Kristalisasi merupakan suatu cara untuk memisahkan capuran agar diperoleh zat padat yang lain dalam cairan. Terdapat dua cara untuk melakukan kristalisasi yaitu dengan cara penguapan dan dengan cara pendinginan. Cara penguapan dilakukan  dengan menggunakan cairan melalui pemanasan sedangkan cara pendinginan dengan mendinginkan pemisahan dengan kristalisasi didasarkan pada perbedaan titik beku komponen(Yazid, 2005).
Kristalisasi dikategorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya tujuan dari proses kristalisasi adalah untuk pemisahan dan pemurnian. Adapun sasaran dari proses kristal yang mempunyai kualitas seperti yang diinginkan. Kualitas kristal antara lain dapat ditentukan dari tiga parameter berikut yaitu : distribusi ukuran partikel, kemurnian kristal, dan bentuk kristal(2003)
Ada banyak cara untuk memurnikan zat padat, salah satu yang paling sering atau paling banyak digunakan adalah dengan melakukan rekristalisai. Rekristalisasi merupakan suatu cara kristalisasi suatu senyawa secara seletif dari campuran zat padat yaitu dengan melarutkannya dalam pelarut yang cocok dengannya pada titih didih yang sama, lalu disaring untuk memisahkan zat padat yang tak larut dalam larutan. Prinsip dasar dalam metode ini yaitu perbedaan sifat kelarutan antara satu atau lebih capuran senyawa dalam suatu sistem tertentu (Tim Penuntun Kimia Organik, 2016)
Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat pengotor, tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal, dan mudah dipisahkan dari kristalnya(Rositawati, 2013).
Ada beberapa pendekatan atau teknik khusus dalam proses pemurnian zat padat dari camouran senyawa. satu diantaranya adalah melalui sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimiawi dari zat yang akan di uji(Syamsurizal, 2019)
Pada umumnya zat padat mempunyai titik lebur yang tajam dengan rentangan suhu yang kecil. Tetapi hal itu tidak berlaku untuk zat padat amorf karena partikel zat padat amorf sulit untuk diamati karena tidak teratur. Suatu zat pada amorf akan melunak dan kemudian melebur dalam rentangan suhu yang besar. Oleh karena zat zat padat amorf sulit untuk dipelajari sehingga pembahaeesan tentang  zat padat hanya sebatas membicarakan kristal. Suatu zat mempunyai bentuk kristal tertentu. Dua zat yang mempunyai struktur kristal yang sama disebut isomerfik atau sama bentuk. Contohnya Cr2O3 dengan Fe2O3. Zat isomerfik tidak selalu dapat mengkristal bersama secara secara homogen(Syukri, 1999).


V.      ALAT DAN BAHAN
a)        Alat
1.      Gelas Kimia
2.      Corong Pemisah Buchner
3.      Cawan Penguap
4.      Gelas Wool
5.      Kapas
6.      Bunsen

b)        Bahan
1.      Asam Benzoat tercemar
2.      Air Suling
3.      Es
4.      Naftalen tercemar

VI.   PROSEDUR KERJA
6.1    Prosedur Percobaan Rekritalisasi
1)   Dituangkan 50 ml air suling kedalam gelas kimia 100 mL, dipanaskan hingga timbul gelembung-gelembung
2)   Dimasukkan 0,5 gram asam benzoat tercemar kedalam gelas kimia 100 mL yang lain, ditambahkan air panas tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut semua.
3)   Dengan menggunakan corong Buchner saring campuran tersebut dalam keadaan panas dan tampung filtratnya dalam gelas kimia. Disiram endapan yang tertinggal dengan air panas.
4)   Dijenuhkan. Kemudain dinginkan hingga terbentuk kristal. Apabila pada pendinginan tidak terbentuk kristal, dinginkan dalam es.
5)   Disaring kristal yang berbentuk dengan corong Buchner, lalu dikeringkan.
6)   Di uji titik leleh dan bentuk kristalnya, dibandingkan dengan data yang ada dalam hand book.

6.2    Sublimasi
1)   Dimasukkan 1-2 gram naftalen tercemari kedalam cawan penguap
2)   Ditutup permukaan cawan penguap dengan kertas saring yang telah dibuat lobang-lobang kecil.
3)   Disumbat corong dengan gelas wool atau kapas seperti pada gambar.
4)   Diletakkan cawan tersebut diatas kasa dari pembakar, nyalakan api dan panaskan dengan nyala api kecil.
5)   Dihentikan pembakaran setelah semua zat yang akan disublimasikan habis (lebih kurang 5 menit).
6)   Dikumpulkan zat yang ada pada kertas saring dan corong bila ada, ujilah titik leleh dan bentuk kristalnya, cocokan dengan data hand book.

VIDIO

PERTANYAAN
1.    Berdasarkan vidio proses kristalisasi dengan memanaskan larutan garam, apa hasil yang didapatkan.
2.    Pada proses penyubliman mengapa kapur barus di campur dengan tanah? 
3. Apa perbedaan fisis yang mendasari pemisahan dengan cara penyumbliman?

Share:

3 komentar:

  1. Saya Seprida anjelina (A1C117051) ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. perbedaan fisis yang mendasari pemisahan dengan campuran dengan cara menyublinan antara 2 komponen yang memiliki sifat yang berbeda adalah perbedaan wujud, dari tiap komponen tersebut.

    BalasHapus
  2. Saya Agustri Manda sari (A1C117035) saya ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 1 yang mana dalam proses kristalisasi larutan garam diperoleh garam kristal yang bersih karena air dari larutan garam menguap.

    BalasHapus
  3. Saya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 2. Berdasarkan video dapat dilihat bahwa proses penyubliman kapur barus dilakukan dengan mencampurkannya dengan tanah, hal itu dimaksudkan untuk memperlihatkan cara pemisahan campuran jika 2 komponen memiliki sifat yang berbeda yaitu dapat menyublim dan tidak dapat menyublim. Dimana kapur barus akan menyublim membentuk kristal putih pada dasar cawan, sementara tanah tidak ikut menyublim.

    BalasHapus

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Visitors

Cari Blog Ini

Translate

Pengikut