KEISOMERAN
GEOMETRI
Pengubahan
asam maleat menjadi fumarat
NAMA:
MELISA
OKTAPIANI
(A1C117043)
NAMA
DOSEN:
Dr. Drs.
Syamsurizal M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
VII. Data Pengamatan
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
|
1.
|
Menggerus sampel asam
maleat (apel hijau)
|
Ekstrak diambil 20ml,
warna larutan coklat
|
2.
|
Dimasukkan ke labu
dasar bulat, ditambahkan HCl
|
Warna larutan cokelat
tua
|
3.
|
Sampel direfluks selama
10 menit
|
Warna sampel menghitam
dan menggelegak
|
4.
|
Disaring sebanyak 2
kali penyaringan
|
Warna endapan hitam,
warna filtrat cokelat pekat
|
5.
|
Dijenuhkan dalam batu
es
|
Bau filtrat = karamel
Warna coklat
|
VIII. Pembahasan
Pada
percobaan pengubahan asam maleat menjadi asam fumarat ini digunakan. asam
maleat yang terkandung di dalam buah apel. Asam maleat ini yang menyebabkan
adanya rasa asam pada buah sehingga diduga bahawa terdapat kandungan asam
fumarat dalam buah apel. Percobaan ini bertujuan utuk memahami prinsip dasar
isomer geometri atau isomer cis dan trans yaitu berdasarkan pada pemutusan
ikatan phi dengan reaksi adisi kemudian mebentuknya kembali melalu reaksi
eliminasi. Antara asam maleat dan asam fumarat sebenarnya memiliki rumus
molekul yang sama yaitu HOOCCHHCHCOOH tetapi
memiliki susunan geometris yang berbeda.
Proses pertama yang dilakukan untuk mengubah asam maleat menjadi asam fumarat
yaitu mengekstrak sampel apel dengan cara ditumbuk atau digerus sampai halus, kami
menggunakan 2 apel untuk diektrak. Setelah diektrak dilakukan penyaringan untuk
menghilangkan ampas dari apel dimana ektrak apel yang diperoleh berwarna
coklat. Kemudian sebanyak 20 mL ekstrak apel dimasukkan ke dalam labu dasar bulat untuk
direfluks selama 10 menit pada suhu 75oC. Kedalam labu dimasukkan
batu didih untuk menahan gelagak dari asam maleat dan ditambahkan juga 15 ml
HCL yang berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi. Tujuan dari perefluksan
adalah untuk pengubahan asam maleat menjadi anhidrida maleat. Setelah proses
refluks selesai didapatlah ektrak apel hitam dan mengelegak. Semakin lama
sampel direfluks warna sampelberubah menjadi lebih pekat. Lamgkah selanjutnya
adalah penyarigan yang dilakukan sebnyak 2 kali menggunakan corong Buchner
didapatkan filtratnya yang berwarna coklat pekat, serta endapan berwarna hitam
yang meimili bau seperti caramel. Filtrat tersebut di jenuhkan menggunakan batu
es dengan tujuan membentuk kristal asam fumarat agar bisa di uji titik
lelehnya. Akan tetapi setelah didiamkan
selama 10 menit tidak terbentuk kristal dan
filtrat tersebut masih benbentuk cairan.
Pada percobaan pengubahan asam
maleat menjadi asam fumarat ini tidak berhasil. Seharusnya orientasi dari suatu
isomer geometri asam maleat atau cis-asam butenadioat dapat di ubah menjadi
bentuk orientasi yang lain yaitu untuk pembuatan asam fumarat atau trans-asam
butenadioat dengan menggunakan kataslis seperti asam klorida melalui proses
pemanasan tinggi. Pada percobaan dilakukan pemansan pada suhu 75oC (Syamsurizal,2019).
IX. Pertanyaan Pasca
1. Apa tujuan dari
merefluks sampel
2. apa tujuan dari proses
penyaringanyang dilakukan sebanyak 2 kali?
3. berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan, apakah asam fumarat berhasil terbentuk? Berikan alasannya
jika tidak terbentuk.
X. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prinsip dasar dalam percobaan
ini adalah reaksi adisi dan eliminasi, yaitu memutuskan ikatan phi melalui
reksi adisi dan membentuknya kembali melalui reaksi eliminasi.
2. Perbedaan konfigurasi cis dan
trans yaitu pada isomer cis terdapat mdua meolekul atom yang sama yang berada
disisi yang sama dari ikatan rangkap. Sedangkan isomer trans memiliki dua
moleul atom tyang sama di sisi yang berlawanan dari ikatan rangkap.
3. Isomer geometri adalah isomer
yang disebabkan oleh adanya perbedaan perbedaan letak atau gugus geomerti dalam
ruang.
XI. Daftar Pustaka
Feseenden.
1997. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Syamsurizal. 2019. Keisomeran Geometri “Transformasi Asam Malaat
menjadi Asam Fumarat" . http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/20/keisomeran-geometri-transformasi-asam-maleat-menjadi-asam-fumarat/
(diakses pada 8 mei 2019)
Ramlawati.
2005. Kimia Anorganik. Bandung : ITB.
Rivai.
1994. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Shelva,
G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta
: PT. Kalman Media Pustaka
XII. Lampiran
Gambar 1. Filtrat yang dihasilkan |
Gambar 2. Proses Refluks |
Gambar 3. Proses Penyaringan kedua
|
Gambar 4. Proses Penyaringan kedua |
Gambar 5. proses penjenuhan dalam batu es
|
Saya Hanna (045) akan menjawab pertanyaan 2. Untuk mendapatkan filtrat murni atau tidak ada zat lain didalam filtrat itu, karena saat penyaringan yang pertama filtrat yang diperoleh masih terdapat endapan didalamnya, maka dilakukan penyaringn kedua.
BalasHapusSaya Tria Pradina Loke (075) akan menjawab pertanyaan no.1 dimana tujuan dari dilakukannya refluks untuk mengkristalkan asam fumarat
BalasHapusSaya Mita Istiana (083) akan membantu menjawab pertanyaan no 3.Tidak terbentuk asam fumarat, karena didalam apel sebanarnya tidak memiliki kandungan asam maleat.
BalasHapus