- just are enough just be you are -

Sabtu, 21 September 2019

Potensi Pemanfaatan Terpenoid Untuk Makhluk Hidup 

    Pada pembahasan kita minggu lalu Keragaman dan Keunikan Sruktur Terpenoid kita ketahui bahwa terpenoid merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit isopren. Terpenoid kemudian dikelompokkan berdasarkan jumlah isoprennya yang mana setiap isopren terdiri dari 5 atom C. pengelompokkan tersebut antaralain monoterpenoid, seskuiterpenoid, diterpenoid, triterpenoid, dan tetraterpenoid. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanaman yang mengandung senyawa terpenoid dan kegunaannya, yaitu :

1.   Daun Ekaliptus (Eucalyptus deglupta Blume.)



    Ekaliptus merupakan suatu spesies tanaman dikembangkan di Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas. Ekaliptus bisa dikatakan sebagai tanaman serbaguna karena semua bagian dari tanaman ini sangat bermanfaat. Dalam pengobatan tradisional akar, batang, daun dan buahnya digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti influenza, diabetes, TBC, sakit gigi, gigi tantular, malaria dan diare. Sedangkan batang ekaliptus digunakan sebagai antiviral terhadap virus hepatitis C. 

2.  Daun Surian (Toona sinensis) 


    Tumbuhan surian merupakan spesies dari tanaman famili Meliaceae. Tanaman ini bisa tumbuh mencapai ketinggian , batangnya yang kuat dan kokoh sehingga biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Daun surian dimanfaatkan sebagai pengusir serangga atau hama yang biasa menyerang tanaman padi, selain itu daun surian juga digunakan untuk mencegah penyakit diare, demam dan pembekakan pada ginjal. Daun surian juga bisa digunakan untuk penyedap rasa makanan rendang belut. 
    Berdasarkan penelitian isolasi struktur terpenoid dari fraksi heksan kulit batang surian Toona sintesis diperoleh senyawa triterpenoid (3-hidroksieupha-7-en). Untuk membuktikan kegunaan tanaman surian sebagai insektisida tanaman maka fraksi heksan dari tanaman surian ini digunakan terhadap hama Closidolomia pavonana yang menunjukkan nilai antifedant 75,5%.

3.  Daun Mara (Macaranga tanarius)


     Macaranga tanarius atau mara merupakan tamanan genus ini efektif digunakan dalam pengobatan bisul, memar dan luka. Daun tanaman ini dapat ditumbuk menjadi tempung kemudian dioleskan ke bagian yang luka agar lukanya cepat kering. Air perasan daun mara juga dapat digunakan untuk menurunkan panas. Penyakit yang timbul kerena infeksi bakteri juga dapat diobati dengan pemakaian antibakteri yang tepat. 
   Berdasarkan hasil penelitian uji aktifitas antibakteri Macaranga tanarius terhadap bakteri Shalmonella thypi menunjukkan hasil yang efektif 60% menghambat pertumbuhan bakteri Shalmonella thypi. 


Permasalahan :

1. Seperti yang telah saya jelaskan bahwa daun mara dapat mengobati luka dengan cara menumbuk halus daun tersebut lalu dioleskan di bagian tubuh yang luka. Apakah ada kemungkinan luka yang kita obati dengan daun mara bukannya sembuh tetapi malah terjadi infeksi, coba jelaskan? 

2. Dalam suatu tanaman baisanya terdiri dari banyak senyawa kimia. Bagaimana cara kita mengetahui kandungan senyawa mana yang lebih berperan sebagai anitivirus dalam daun ekaliptus? 

3. Berdasarkan penelitian isolasi struktur terpenoid dari fraksi heksan kulit batang surian Toona sintesis terhadap hama Closidolomia pavonana yang menunjukkan nilai antifedant 75,5%`. Bagaimana jika hama tersebut telah kebal terhadap insektisida yang diberikan apakah akan memberikan efek antifedant yang sama, jelaskan?       
Share:

3 komentar:

  1. 1. Menurut saya, bisa saja ada kemungkinan untuk mengalami infeksi karena bakterinya, tetapi kecil dibandingkan antibakterinya. Karena telah disebutkan diatas aktifitas antibakterinya tinggi setelah diuji. Oleh sebab itu menurut saya kecil kemungkinan untuk mengalami infeksi (A1C117074)

    BalasHapus
  2. 2. menurut saya, dapat dilakukan dengan cara pengujian aktivitas antioksidan pada daun ekaliptus itu sendiri bisa dengan metode peredaman radikal bebas,kromatografi kolom serta identifikasi senyawa kimia dengan menggunakan instrument Kromatografi gas-Spektrometri Massa (KG-SM)

    BalasHapus
  3. 3. menurut saya, insektisida yang diberikan untuk menghilangkan hama tersebut akan sia-sia karena hama tersebut sudah kebal dengan insektisida yang memberikan efek antifedant.
    dan jika sudah kebal tentunya efeknya tidak akan bereaksi dengan hama tersebut

    BalasHapus

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Pages

Visitors

Cari Blog Ini

Translate

Pengikut